Peristiwa bakar sekolah oleh pihak gerilyawan pemborontak kemerdekaan Patani pada tanggal 11-12 Oktober 2014 dengan menghanguskan sekolah SDN 6 buah sekolah dari 2 Daerah Provinsi Patani yaitu Mayo, dan Thungyadeng.
Sejarah bakar sekolah sering terjadi di tiga provinsi selatan Thailand (Patani) pada Tahun 1993 sekolah di bakar sekitar 36 buah sekolah, pada masa Pemerintahan Perdana Mentri Chuan Lephai, pada tahun 2004 sekolah di bakar sejumlah 19 buah sekolah di 10 kawasan Daerah Provinsi Patani, Yala, dan Narathiwat dan pada Tahun 2014 peristiwa mengulang kembali sejarah bakar sekolah sejumlah 6 buah sekolah. Rekontruksi sejarah peristiwa bakar sekolah itu cukup resional dalam tindakan sabotase pihak pemberontak Patani oleh karena realitas militer seringkali menetapkan marker kemp tentera di kawasan sekolah dengan alasan menjaga sekolah dari serangan pemberontak. Lembaga pendidikan seharusnya lebaga yang bebas dari pengaruh militir oleh karena, pisikologi pesertadidik di bawah usia 5-12 Tahun tidak dapat di penaruhi oleh alat-alat sejajata yang dampak dari kekerasan sementara itu militir membangun markas sebagai tujuan keamanan Negara biasanya markas militir di bangun stategi markas yang jauh dari lembaga pendidikan dan sebagainya (dari suara gua harapan keadilah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar