Minggu, 08 Juni 2014

PEMERINTAH THAI HANYA BISA MEMBISU SAJA


Fenomina Carbom yang terjadi di beberapa Daerah Selatan Thia  pekan kemarin, berawal di pabrik (Chisamai) sebulan lalu di provensi Yala, mengakibatkan hasil kerugian pabrik tersebut sekitar 150,000,000 Bat ( Rp 52,500,000,000), dan beberapa daerah lagi, dengan fenomina carbon akan berlanjut  terusan melarut lagi di provensi Narathiwat, Daerah Sungai Kolok pecan lalu dengan ada bomman mengakibat korban  dan cendera, fenomina tersebut akan dampak jelas bahwa lampu merah akan kembali lagi nyala dan akan kembali operasi serangan dahsyat bagi pihak pemberontak.

Menurut Prof. Dr. Syisumput Chitpirumcit ketua Pusat Lembaga Pengawasan Keamanan Selatan Thailand ( Deep Sout Watch) Universitas Print of Songkla (Cabang di Patani). Mengatakan fenomina Carbom yang berlaku di pekan lalu pasti berhubungan dengan kebijakan dan politik yang menjadi dasar dalam operasi serangan kemarin.

Setelah hampir 5 (lima) kali mengadakan dialog perdamaian di antara pihak pemerintah dan pemberontak BRN di Kuala Lumpur pekan lalu belum mencari solusi alternatif yang baik di antara kedua pihak. Dangan itulah pihak BRN reaksi aksi serangan hebat yang tujuan mengacaukan ekonomi suwasta dan negeri.

Prof. Dr. Syisumput Chitpurumcit berpendapat dan mengkritikan persolan konflik di Selatan Thailand bahwa “ kebijakan yang selalu berubah tidak meteruskan untuk dialog perdamain, justeru kembali mengambil militer mengedepankan politik, akan pasti masalah sulit dan tambah lebih rumit dalam mencari solusi untuk kedepan, jika penggantian Perdana Menteri (PM) Thailand selanjut tidak ada rumusan yang jelas untuk upaya menyelesaikan konflik di selatan Thailand, maka akan jauh bayangan perdamain di Patani”.